Mengenal Eksistensi Robb Melalui Fenomena Alam

Bila wahyu pertama Alloh SWT memerintahkan manusia ber-iqro’ tanpa menunjukkan objeknya secara eksplisit, maka pada ayat-ayat yang lain Alloh SWT secara jelas memerintahkan kita membaca alam raya sebagai ayat-ayatNya. Eksistensi Alloh SWT disamping dapat digali dari wahyu-wahyuNya, juga dapat dikenali lewat ciptaanNya.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS Ali Imran : 190)

Semakin cermat pengamatan kita terhadap ciptaan Alloh SWT, bertambahlah kekaguman kita kepada kebesaranNya. Alam raya, bumi, langit seisinya sampai sekarang belum diketahui luas dan batasnya. Bayangkan, bintang terdekat dari kita jaraknya 4 tahun cahaya. Artinya, cahaya yang memiiki kecepatan 400.000 km per detik, pada sampai pada bintang tetangga kita itu setelah empat tahun. Jadi cahaya yang kita lihat sekarang ini merupakan cahaya yang disinarkan 4 tahun yang lalu. Kalau dihitung dengan kilometer berarti 4 tahun kita jadikan detik baru dikalikan 400.000 km. itu baru bintang terdekat. Padahal dalam satu galaksi saja terdapat milyaran bintang, dan jagat ini terdapat milyaran galaksi. Sementara galaksi adalah hiasan langit terdekat, yaitu langit dunia. Lalu betapa luasnya langit-langit yang lainnya. Bumi yang kita huni ini bagaikan setitik debu di alam raya. Subhanalloh. Allohu akbar. Mahabesar dan Mahasuci Alloh yang menciptakan semua ini.

Belum lagi alam raya dengan milyaran galaksi itu beredar secara teratur dan seimbang menurut ukurannya masing-masing. Bumi yang kita huni memiliki perputaran rotasi siang malam dalamwaktu 24 jam. Selain itu juga mengitari matahari selama satu tahun. Kemudian bumi dan matahari beserta planet-planet lainnya bergerak berputar juga. Begitu rumitnya. Bila ukuran keseimbangan itu bergeser sedikit saja maka akan menimbulkan kerusakan dan kehancuran alam semesta.bila rotasi bumi macet dalam sehari saja, maka belahan yang menghadap matahari akan siang terus selama 24 jam dan belahan yang membelakangi matahari akan malam terus selama 24 jam. Maka apakah yang akan terjadi. Hal yang teringan adalah, terganggunya sistem kehidupan di bumi. Dan yang paling fatal adalah, bagian yang menghadap matahari akan hangus terbakar, dan yang membelakangi matahari akan membeku. Maka kacaulah kehidupan. Itulah salah satu hikmah pergantian siang dan malam. Subhanallah. Allohu akbar.

Mengenal eksistensi Rabb melalui fenomena ala mini juga dipertegas dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang lain, bahwa;

A) Dialah Kholiqul alamin. Mahapencipta dari tiada mejadi ada

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia. (QS Al-Baqarah : 117)

B) Dialah Robbul alamin. Mahapemelihara alam raya

Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-Fatihan : 2)

Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (QS A-Anbiya : 22)

C) Dialah Maharaja

Raja manusia. (QS An-Nas : 2)

D) Dialah Mahamengatur

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? (QS Al-Mulk : 3)

Ilmu pengetahuan modern yang sangat fasih menjelaskan proses penciptaan dan peredaran alam semesta kadang tidak sampai menyentuh ayat-ayat ini. Kebanyakan wawasan tentang alam raya baru menyentuh aspek materi belaka. Mereka merasa sudah puas bila bila dapat menyingkap secara ilmiah rahasia alam raya. Padahal mestinya kekaguman terhadap alam raya itu dapat menyentuh firah ruhaniah untuk semakin terkagum pada sang pencipta. Memang tidak semua orang dapat menyentuh ayat-ayat Alloh yang tercipta kecuali ulul albab, yaitu mereka yang selalu memadukan potensi fikir dan dzikirnya. Hanya mereka yang iqro’ bismirobbik saja yang mampu menyentuh hakekat kebenaran.