Rahasia Keberhasilan Dakwah Rosululloh saw

Sejarah telah mencatat bahwa Rosululloh saw telah sukses mengubah wajah dunia. Dalam waktu yang relatif singkat, wajah suram dunia Arab jahiliah berubah jadi cahaya iman. Kawasan yang tadinya tak beradab diubah menjadi kawasan yang berperadaban tinggi. Masyarakat yang berpegang teguh pada tradisi nenek moyang diubah menjadi masyarakat yang menggunakan akal dan hati nuraninya untuk menerima bimbingan hidayah. Masyarakat pagan, penyembah berhala berubah menjadi masyarakat tauhid.
Sukses Rosululloh saw mengubah wajah dunia ini bukannya datang secara tiba-tiba. Selain dilatih melalui usaha kerja keras dan perjuangan yang tak pernah putus, yang lebih penting adalah ridho dan petunjuk Alloh SWT. Sudah seharusnya para aktivis dakwah menggali menggali mutiara dari perjalanan dakwah beliau untuk dijadikan teladan.
Pertama kali yang mendapat perhatian dakwah beliau adalah aspek aqidah. Berdakwah mulai dari sisi aqidah ini memang banyak menghadapi rintangan. Beliau harus menerima berbagai fitnah dan ancaman. Sebelum menyeru kepada tauhid, beliau dikenal sebagai 'al-amin' dan ketokohannya diakui. Tetapi setelah beliau membawa misi tauhid yang tidak mengakui sesembahan kecuali Alloh SWT, mereka berbalik melawan. Secara rasional atau menurut hitung-hitungan matematika, memulai dakwah langsung mengundang perlawanan tentu tidak strategis. Bukankah beliau dapat berjuang melalui fanatisme kesukuan, kemudian mengarahkan mereka pada tujuan Islam ?
Momen ini pernah terjadi saat mereka menawarkan harta, tahta dan wanita asal beliau tidak lagi menggugat sesembahan mereka. Bukankah setelah kekuasaan diperoleh beliau dapat lebih mudah melancarkan misi dakwah ? tapi beliau menolak. Dakwah Islam adalah misi yang suci,harus tegak di atas dasar yang suci dan dengan cara-cara yang suci. Nampaknya memang berat. Selama 13 tahun beliau berdakwah di Makkah hanya ratusan saja yang dapat beliau rekrut menjadi anggota jamaah. Namun ternyata justru yang sedikit itu menjadi pilar yang kokoh pada dakwah selanjutnya.
Setelah aspek aqidah selesai, beliau menyampaikan syariat secara bertahap. Selama 10 tahun di Madinah kaum muslimin membanun system kehidupan social Qur’ani yang kaffah. Di atas landasan aqidah yang kokoh, syariat menjadi hidup. Mereka ber-Islam secara sadar dari hati yang paling dalam. Mereka ikhlas menjadikan Al-Qur’an sebagai tuntunan hidup. Dalam waktu yang singkat beliau dapat mengantarkan masyarakat yang biadab menjadi masyarakat yang beradab. Generasi ini disebut generasi terbaik dalam sejarah ummat Islam.
Disamping itu, pribadi Rosulpun merupakan faktor penting keerhasilan beliau membagun manusia. Sifat-sifatnya yang mulia, shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh menjadi modal tama merebut simpati dan membangu kahira ummah. Kasih sayangnya menjadi lem perekatmembangun kesatuan ummat Islam. Hal itu memang tidak dimiliki manusia lain sesudahnya, karena ia seorang manusia iihan Alloh SWT, Nabi yang diutus untuk menjadi tauladan bagi seluruh manusia. Ia mendapatkan bimbingan Alloh melalui wahyu yang disampaikan kepadanya. Ia tidak bericara dan bertindak selain dari petunjuk Alloh SWT.

“Dan tidaklah ia (Muhammad) berkata berdasarkan hawa nafsunya, melainkan ia mendapat wahyu". {QS.53/An Najm ayat 3- 4}

Muhammad, Rosul penutup telah kembali kepada Alloh SWT. Sesudahnya tidak ada lagi Rosul diutus sampai hari akhir. Sekalipun demikian,tidak berarti risalah Islam juga telah berakhir. Islamakan tetap abadi sepanjang masa dengan jaminan Alloh SWT. Karena Alloh SWT sendiri telah menetapkan bahwa risalah Muhammad bukanlah hanya untuk dirinya. Muhammad bukalah Rosul bagi bangsa Arab, bukan pula Rosul bagi manusia yang hidup pada zamannya saja. Akan tetap ia diutus untuk seluruh manusia hingga akhir zaman, bahkan risalahnya turun untuk member rahmat bagi alam semesta.

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
{QS. 34/Saba ayat 28}

Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.{QS. 21/al-Anbiya ayat 107}

Pribadi Rosul memang telah tiada, tetapi kebenaran dienul-Islam akan tetap bercahaya ingga akhir zaman. Perilaku seorang Rosul dalam kehidupan nayata memang tidak akan pernah lagi kita saksikan, tetapi warisan suci yang meggambarkan perilaku beliau saat ini telah berada di tangan kita, yaitu al-Qur’an dan sunnahnya. Inilah kunci suksek bagi kaum musliminjika ingin kembali mengukur prestasi di pentas dunia, sebagaimana sabdanya :

“Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua perkarajika kamu sekalian berpegang teguh pada keduanya, maka kamu sekalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitabulloh (al-Qur’an) dan sunnahku(al-Hadits)"


Dengan jaminan tersebut, sesungguhnys tidak ada alas an bagi kaum muslimin untuk peimis. Kejayaan Islam akan dicapai dengan syarat kembali berpegang teguh Kepada warisan suci yang ditinggalkan RosulullH saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar