Pengetian Iqro’ Bismirobbik

Dengan demikian menjadi sangat jelas yang dimaksud perintah Alloh SWT dalam surat pertama yang pertama turun. Meskipun sangat singkat, tapi ayat ini telah memberikan penjelasan yang lengkap terhadap pertanyaan yang akan timbul. Berikut ini beberapa pengertian Iqro’ Bismirabbik :
a) Bacalah dengan menyebut asma Rabbmu yang menciptakan
Sebagaimana diajarkan dalam akhlak Islam,, setiap kali melakukan perbuatan yang baik haruslah diawali dengan mengucapkan dan menyebut asma Alloh SWT (bismillahir-rahmaanir-rahiim). Ini dilakukan agar setiap mu’min sadar bahwa dia melakukan perbuatan tersebut ditujukan untuk mendapatkan keridhaan Alloh SWT dan menurut ketentuan Alloh SWT. Roaululloh saw bersabda:
“Setiap amal yang tidak disertakan dengan membaca ‘bismillah’, maka terputuslah amalnya”
b) Bacalah asma Rabbmu. Dia yang menciptakan alam semesta
Kalimat ini juga mengandung perintah agar manusia membaca (dengan indra, akal dan nuraninya) untuk menemukan asma-asma atau ayat-ayat atau tanda-tanda adanya Rabb yang menciptakan alam semesta. Telah cukup bukti bagi manusia, segala yang ada di alam ini menunjukkan adanya penciptaan, pembinaan serta pemeliharaan Alloh Rabbul ‘alamin.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS 3/ali-Imron : 190)
c) Bacalah dengan niat semata-mata karena Rabbmu
Manusia datang dari Tuhannya. Ia diciptakan, dipelihara dan diberi berbagai fasilitas oleh Tuhannya. Kelak setelah berakhir masa hidupnya, manusia juga akan kembali kepada Tuhannya. Bagaimana ia akan beramal serta mengabdi untuk orang lain? Barangsiapa yang beramal bukan semata-mata ditujukan kepada Alloh SWT, Tuhan yang telah menciptakannya, amalnya tertolak sia-sia.
d) Beramallah dengan cara yang telah ditetapkan oleh Rabbmu yang menciptakan
Perintah ini bermakna agar seorang mu’min melalui membaca, memahami dan berfikir sesuai dengan kehendak Alloh SWT. Demikian pula dalam berbuat dan berkarya di dunia ini harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan Alloh SWT, agar mendapatkan manfaat dari setiap karya yang dilakukan. Bukan saja bermanfaat untuk kehidupan dunianya tetapi juga untuk kehidupan akhiratnya yang abadi. Seorang mukmin selalu berbuat menurut kehendak Alloh SWT, bukan kehendak akal fikiran dan hawa nafsunya. Bukan pula mengikuti perintah raja ataupun pimpinannya. Ia akan berbuat demi mengikuti perintah Alloh SWT.
Dengan kata lain, seseorang yang menbaca dengan bismi Robbik, niat dan motivasinya ikhlas karena Alloh SWT (ilalloh). Dan ia akan berbuat sesuai syari’at yang telah digariskan oleh Alloh SWT (billah). Tujuan hidupnya (ghoyah) semata-mata mencari ridha Alloh SWT (ilalloh). Ia sadar datang dari Alloh SWT (minalloh) dan akan kembali kepada Alloh (ilalloh). “innalillahi wa inna ilaihi rooji’un” (QS 2/ al-Baqoroh : 156). Orang yang membaca dengan cara inilah yang akan mencapai kebenaran dan siap menerima kebenaran yang hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar