Metode Mengenal Robb

Alloh SWT telah memberikan kelengkapan instrumen bagi manusia untuk menggali sendiri kebenaran dan mengenal Robbnya. Pada wahyu pertama Alloh menyentak manusia untuk iqro’ bismirobbik. Perintah ini menyiratkan kepada ummat manusia untuk menggunakan seluruh kemampuan instrumennya untuk menembus hakekat kebenaran. Mengenal Robb merupakan kebenaran asasi yang harus digali sendiri oleh setiap manusia beriman. Sebab dari sinilah awal keyakinan, ibadah dan pengorbanan diletakkan. Manakala manusia telah mampu menemukan kebenaran hakiki, maka akan mudah proses selanjutnya dalam beriqro’.

Adanya Robb sebagai sang Pencipta alam, sesungguhnya sangat mudah untuk dipahami siapa saja. Adanya alam raya, termasuk diri manusia adalah bukti nyata adanya Rabb. Orang-orang kafir Quraisy ataupun orang-orang kafir zaman sekarang bila ditanya siapa Pencipta alam akan menjawab ; Alloh !. namun bagaimana seharusnya sikap seorang hamba yang diciptakan kepada Tuhannya, inilah yang sulit untuk disadari. Kebanyakan manusia sulit memahami, bukan karena tidak menggunakan indranya atau akalnya, tetapi hijab hati dan ruhanilah yang menyebabkan tidak sampai pada kesadaran hakiki. Manusia yang thagha dan cinta dunia, tentu tidak mudah menerima kenyataan ini meskipun bukti sudah ada di depan mata. Apalagi mereka memiliki kekuasaan, akan sangat sulit untuk mengakui bahwa mereka harus tunduk dan patuh kepada Dzat yang Maha Kuasa.

Sekedar mengetahui bahwa Alloh adalah Dzat yang Maha Pencipta tentu saja belum cukup mengantarkan seseorang mengenal Alloh SWT secara benar. Seseorang harus mampu membersihkan motivasi dan hati seraya mengarahkan instumen-instumennya untuk ber-iqro’. Penghalang dan penghambat bismirobbik harus dibersihkan. Jauhkan interes nafsu terlibat dalam ber-iqro’ . gantilah motivasi itu dengan bismirobbik maka kita akan masuk lebih ke dalam, memahami, merasakan, dan mengenali Robb.

Kesiapan hati dan ruhani untuk bismirobbik inilah yang harus ditempa. Rasulullah saw adalah figure yang paling siap bismirobbik. Fitrah manusia yang memahami Alloh SWT sebagai penciptanya adalah modal dasar untuk bismirobbik. Bila hal ini sudah memadai, maka bacalah wahyu pertama, dan anggaplah anda menerima wahyu itu langsung dari Alloh SWT, maka di sana akan ditemukan mutiara jawaban yang selama ini dicari seluruh manusia.

Mengapa untuk mengenal Alloh manusia masih memerlukan wahyu, sedangkan dia telah dibekali akal fikiran yang canggih ? memang bila akal itu berjalan tanpa dikotori nafsu dan motivasi duniawi, rasanya akan mudah untuk mengenal Alloh SWT. Bahkan Rosul saw pernah bersabda, seandainya manusia tidak dihijabi nafsu duniawi tentu akan mampu melihat alam malakut. Namun manusia tidak dapat lepas dari noda-noda yang menghijabi itu. Maka dibutuhkan tuntutan dan informasi suci dari Alloh SWT. Selain itu pula, kemampuan akal manusia sangat terbatas.

Metode mengenal Robb pada wahyu pertama ini berbeda dengan pendekatan Filsafat pada umumnya. Filsafat dimulai dari keraguan adanya Tuhan. Tapi, pada wahyu pertama ini kita dituntut untuk membawa nama Tuhan. Ini artinya selangkah lebih ke depan. Pada filsafat kita diajak untuk “ngerasani” Tuhan yang jauh berada di sana (itu pun masih diragukan). Namun pada wahyu pertama ini kita diajak untuk bicara dengan Tuhan. Instrumen iqro pada filsafat mengandalkan fikiran saja, dan itupun hanya bisa diikuti oleh mereka yang berotak cerdas. Maka pada wahyu pertama ini kita diajak untuk mengggunakan fikiran, indra, hati dan fitrah ruhiyah yang bisa dilakukan oleh siapa saja.

1 komentar: